Dia Tidak Bodoh

Sudah,

Hentikan segala macam hal yang kau lakukan sekarang. Hentikan. Aku tak peduli meski niatmu begitu baik dan mulia. Aku tak peduli. Aku hanya ingin kau berhenti. Mungkin aku terdengar memaksa dan cerewet. Tapi, aku tahu apa yang terbaik untuk dirinya. Kamu mungkin memang memahami apa maksudku. Ya. Aku tahu kamu paham Meskipun begitu, aku tetap ragu. Aku ragu kamu bisa mengambil keputusan yang tepat untuknya.

Pertama kali kamu datang, dia terlihat lebih cerah dari biasanya. Semenjak kedatanganmu pula, ia memiliki semangat hidup yang begitu luar biasa. Meskipun aku tahu, tak mudah baginya untuk seperti itu. Semua karena kedatangan kamu. Sesederhana itu. Kamu, satu-satunya orang yang mampu membuat dirinya begitu lepas. Kamu, satu-satunya orang yang memahami pemikirannya selain aku. Kamu, satu-satunya orang yang bisa masuk ke dalam hatinya tanpa syarat,

Sayangnya, semua hal itu berubah. Kedatangan orang yang kedua cukup menciptakan jarak antara kamu dengan dia. Perlahan, aku menyadari apa yang kamu rasakan sekarang. Aku tahu kalau kamu mulai menemukan apa yang kamu cari. 

Jadi, aku mohon. Hentikan sekarang juga. Atau, pergilah. Pergilah dari sini. Jangan biarkan dia melihat kamu bersama dengan orang itu. Pergilah. Kamu harus tahu kalau dia tidak bodoh. Dia pasti akan memahami apa yang terjadi. 

Tulisan ini terinspirasi dari kisah Malaikat Tanpa Sayap dalam film antologi Rectoverso.

Sincerely,
Ra

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.