Aku Patah Sebelum Berkembang

Aku ini hanyalah seseorang yang suka bermimpi. Aku bermimpi untuk diriku sendiri. Akulah sang pemimpi yang kelewat perfeksionis. Aku di sini, bukan sekadar bermimpi. Aku menginginkan mimpi-mimpi itu tumbuh dan berkembang hingga berakhir menjadi suatu hal yang nyata. Sayangnya, tidak semua mimpi yang kuinginkan itu terwujud.

Pertama kali aku mengenal kamu, aku tahu, aku dan kamu tidak akan pernah menjadi satu. Kita hanyalah dua orang yang punya kepribadian berbeda. Kita hanyalah dua orang yang seperti langit dan bumi. Tak pernah sekali pun aku terpikir tentang hal yang lebih dari teman dari kamu. Akan tetapi, suatu hal telah mengguncang perasaanku. Aku tersentak. Seakan aku baru saja tersadar kalau kamu, bisa saja menjadi orang lain bagiku. Bukan sekadar teman, tapi lebih. Aku juga tak tahu dari mana hal ini berasal. Apakah karena aku terlalu sering bertemu denganmu? Apakah karena aku yang terlalu sentimental? Entahlah. Jangan tanya mengapa aku bisa seperti ini. Jangan tanya mengapa perasaanku bisa seperti ini.

Source: here, edited by me.
Mungkin kamu bingung bagaimana harus menyikapi diriku. Ohh, tolonglah! Meskipun aku sembunyikan, lambat-laun pun kamu juga pasti tahu. Aku sebenarnya juga tak tahu bagaimana berlaku di depanmu. Tapi satu hal, aku sudah menyadari hal ini dari awal. Aku tahu kalau aku tidak bisa menjadi orang yang lebih di hadapanmu. Aku akan tetap menjadi aku dan kamu akan tetap menjadi kamu. Dari awal, kita sudah ditakdirkan hanya menjadi teman. Hanya teman. Tidak lebih. 

Jadi, bolehkah kusimpulkan kalau aku telah patah? Iya. Hatiku telah patah. Bahkan sebelum berkembang sama sekali. Aku menyadari aku memiliki rasa untukmu, tapi aku juga sadar, aku tidak akan pernah bisa mengharapkan suatu hal yang lebih darimu. Aku menyadarinya.

Tulisan ini ditujukan untuk kamu yang memiliki perasaan pada orang-orang yang tidak tepat.

22/06/2016
Ra

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.