Tangisan Ini Memang untuk Kamu

Air mata kembali menetes dari kedua bola mataku. Kamu memandangku dengan sedih. Sesekali, aku bisa merasakan usapan tanganmu di punggungku. Begitu menenangkan dan hangat. Tapi, tetap saja, air mata ini tidak bisa kubendung. Aku pun tak mengerti kenapa aku bisa secengeg ini. Setiap aku bertemu denganmu, rasanya air mata langsung diproduksi secara masal oleh mataku.

"Sudah. Jangan menangis," ucapmu dengan sendu.

Aku hanya menatapmu dengan pandangan yang mengabur. Bisa kurasakan kedua ibu jarimu mengusap air mataku dengan lembut.

"Aku bingung. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku..," kata-kataku terputus. Berbagai hal ingin kusampaikan. Tapi semua itu rasanya seperti tersangkut di tenggorokan. Aku menelan ludah dengan susah payah.

Kamu terdiam. Lalu, kamu menarikku dalam pelukanmu. Lama kamu tak berkata apa-apa.

"Jujur. Aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bagaimanapun, aku sadar. Hubungan kita ini tidak bisa kemana-mana."

Kata-katamu itu bagaikan sebuah pisau yang menancap tepat di jantungku. Menegaskan keadaan kita dengan gamblang. Aku menggigit bibir dan memalingkan wajah.

"Meskipun begitu, jauh di dalam hatiku, aku berharap kalau kita punya pilihan lain. Aku berharap kita punya cara lain untuk bersatu. Jadi, jangan menangis. Jangan pernah menangis untukku. Air mata kamu terlalu berharga."
Source: here, edited by me.
Mendengarmu berkata seperti itu, aku langsung menoleh padamu. Aku bisa melihat kesedihan jelas tercetak di wajahmu. Kuulurkan tanganku untuk menyentuh wajahmu.

"Maafkan, aku. Aku memang menangis karena sedih. Aku memang menangis untuk kamu. Tapi, kuyakinkan kamu, kamu memang berharga untukku. Sehingga, air mata ini memang jatuh untuk kamu," ucapku lembut.

Kamu pun hanya balik memelukku dan mengucapkan berbagai kata yang terdengar sayup-sayup di telingaku.

Ya Tuhanku. Apakah takdir memang sekejam ini? Apakah kami, dua orang yang berbeda keyakinan ini, selamanya tidak bisa menjalin hubungan? Apakah sampai nanti hubungan ini tidak akan bisa kemana-mana?

Tulisan ini masih sama seperti hari kemarin. Ditujukan untuk kalian, dua orang yang menjalin hubungan meski berbeda keyakinan.


24/06/2016

Ra

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.